|
Rohmad Riyadi As-salaamy ( Gbr. Pixahive.com ) |
RRTVyes - Islam adalah agama langit atau samawi yang bukan agama buatan manusia. Di dalamnya mengatur semua aspek kehidupan, sehingga dalam menjalani kehidupan penganut Islam atau Muslim seharusnya tidak ada rasa putus asa, buntu atau bersedih berlebihan. |
Saat ini di media kita sedang disuguhi oleh istilah - istilah yang harus disikapi dengan bijak dan benar oleh kita. Misalnya saja istilah yang sekarang sedang trending kata sad boy, istilah trending ini bermula muncul dari seorang anak yang usianya masih belasan tahun membuat sebuah konten sedih, menangis gara - gara putus cinta.
Saya sebagai penulis sebenarnya termotivasi menulis ini karena kekhawatiran saya akan dampak negatif dari figur sad Boy yang bisa berdampak menjadi panutan anak - anak dan remaja, media begitu luar biasa mengunggah serta memviralkan figur sad Boy ini. Terlepas apakah hanya sekedar acting untuk sebuah konten atau sedih real atau sesungguhnya.
Dari sudut agama Islam kesedihan yang berlebihan apalagi hanya karena wanita, apalagi figur sad Boy sendiri masih usia 15 tahunan, tentu sangatlah tidak tepat. Dalam menyikapi hal ini ada sebuah potongan ayat Al Qur'an yang sangat terkenal Surah At-taubah : ayat 40,
|
At-taubah (9):40 |
Artinya: Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.
Dari dasar potongan ayat di atas harapan saya sebagai penulis bagi pembaca bisa mengambil pelajaran agar tidak ada sad Boy - sad Boy lainnya.
Lagi pula, Allah tidak akan memberikan ujian seorang hamba di luar kemampuan hambanya, seperti yang disebutkan dalam firman Allah berikut ini:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah:286)
Maka dengan mengetahui bahwa seluruh masalah yang dihadapi adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka tidak ada perlu lagi yang disedihkan, karena Allah selalu bersama umatnya dalam kondisi apapun. Jangan lupa pula untuk selalu berprasangka baik kepada Allah, apapun yang terjadi.
Terakhir Semoga saja konten sad boy hanya sebuah ungkapan ekspresi seni peran dan sejenisnya.
Penulis : Rohmad Riyadi As-salaamy
Pegiat Dakwah Media