Saturday, 3 December 2022

Membersamai Jama'ah PT APL

 



Masjid PT APL Cikarang

RRTVnews - Membersamai Jama'ah Jum'at PT APL Cikarang Utara, Alhamdulilah menyampaikan materi hikmah dibalik mjsibah dan keutamaan Istighfar(2/12/2022).

Friday, 9 September 2022

Bersama Jama'ah Jum'at PT APL Jababeka

 

Masjid Apl

Masjid Ummu Hasyim Pondok Pesantren Kahar Muzakir

 

Di Pondok Pesantren  Kahar Muzakir

RRTVnews - Membersamai para Santri shalat Jumat Berjama'ah di Masjid Ummu Hasy Pondok Pesantren Kahar Muzakir Sriamur Tambun Utara ( 19 Agustus 2022 ). 

Masjid Ummu Hasyim


Saturday, 30 April 2022

Waktu Terlarang Shalat Sunnah

 






RRTVnews - Shalat adalah salah satu ibadah  bagi seorang  Muslim. Ada yang wajib atau fardhu  ada juga shalat Sunnah. Namun ada sedikit yang belum tahu dan mungkin ada pertanyaan Shalat Kok Dilarang? memang ada shalat dilarang?


Pertanyaan ini tentu janggal jika tidak didasari ilmu serta syariat Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Padahal menurut Al Qur'an Shalat itu Fardhu, 


إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا ]النسآء، 4 : ١٠٣ ]

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” [QS. an-Nisa (4): 103].


Perlu diketahui ada waktu - waktu khusus yang dilarang atau tidak boleh melaksanakan Shalat Sunnah.


Waktu kapan itu? 


Waktu tersebut adalah shalat Sunnah yang dikerjakan setelah Ashar dan Subuh.


Dasar haditsnya mana?


Berikut Hadistnya,


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَا صَلَاةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ، وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ [رواه البخاري ومسلم  واللفظ للبخاري].


Dari Abu Said al-Khudri [diriwayatkan] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak boleh shalat setelah subuh sampai matahari naik (sedikit), dan tidak boleh shalat setelah asar sampai matahari menghilang (tidak tampak/terbenam) [HR. al-Bukhari dan Muslim dan lafal hadis ini milik al-Bukhari].


Hal ini saya sebagai penulis agar dapat dipahami, agar pembaca terhindar dari kesalahan pada saat melakukan  shalat tapi pada saat waktu terlarang. Shalat memang menyembah Allah, namun segala amal Ibadah tentu terlebih dahulu, dan tidak ada kata terlambat untuk belajar lebih baik dan benar. tentang Islam khususnya hal ibadah.


Wallahu a'lam bishowab.

30 April 2022


Rohmad Riyadi


Friday, 29 April 2022

Keutamaan Bersalaman dan Memaafkan Orang Lain

Silaturahim Peluang Pintu Maaf

 

RRTVnews - Salah satu ciri orang yang bertaqwa adalah memaafkan kesalahan orang walaupun tidak hal mudah. Salah satu sebab Allah mencintai hambanya adalah dengan mampu serta Ikhlas memberi maaf.  Dalam surah Ali Imran ayat 134 Allah berfirman,



الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ


(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.



Berkaitan dengan ampunan Allah, sebagaimana Rasulullah bersabda, ketika dua orang bertemu bermaafan berjabat tangan maka diampuni dosa keduanya sebelum berpisah. ( Hadist Sunan Ibnu Majah No. 3693 )


حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ الْأَجْلَحِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا


Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dan Abdullah bin Numair dari Al Ajlah dari Abu Ishaq dari Al Barra bin 'Azib dia berkata, "Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidaklah dua orang muslim yang saling bertemu, kemudian saling berjabat tangan kecuali keduanya akan di ampuni sebelum mereka berpisah."


Wallahu a'lam bishowab.


Bekasi, 28 April 2022

Saturday, 23 April 2022

Lailatul Qadar

 

Al Ukhuwah Bekasi


RRTVnews - Ramadhan adalah bulan yang Allah memberikan harapan serta motivasi agar hamba-Nya yang beriman semakin dekat dengan-Nya. Sehingga menjadi hamba serta pribadi yang bertaqwa.


Keutamaan Ramadhan yang sangat spesial adalah takdir Allah SWT berupa hadirnya malam kemuliaan yang dikenal malam Lailatul Qadar.Keutamaan bulan Ramadhan bagi yang berpuasa, shalat malam pada bulan Ramadhan akan didapatkan ampunan dosanya dari Allah SWT sebagai janji-Nya. Ini tentu ibadah yang benar - benar dilandasi dengan keimanan dan semata - mata mengharapkan ridha Allah SWT.

Al Ukhuwah


Malam yang dianjurkan setiap Muslim untuk beribadah kepada Allah agar menjadi makhluk Mulia, bahkan keutamaan ibadah pada malam Lailatul Qadar bernilai setara atau bahkan lebih mulia dari seribu bulan. Kedatangan malam inipun dirahasiakan agar hamba- Nya bersemangat untuk mengintip atau mencari dengan mengisi malam dengan kegiatan ibadah kepada Allah.

Inilah hikmah besar bagi umat Islam mengapa tidak ditentukan kapang datangnya. Alangkah bahagianya bila seseorang sedang bersungguh-sungguh beribadah ketika malam qadar datang. Karena bobot ibadahnya dihitung lebih baik nilai ibadah selama seribu bulan. Disamping itu dosa-dosanya diampuni oleh Allah, sebagaimana diterangkan dalam hadits,


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِأِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ أِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw ia bersabda: Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Al-Bukhari)


Tentang waktu datangnya malam qadar hadits Nabi mengisyaratkan terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil sebagaimana ditegaskan dalam hadits,


عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلُ للهِ قَالَ تَحَرَّوْالَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Intailah malam qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (HR Al-Bukhari dan Muslim)


Dalam riwayat lain lewat Ibn Abbas dikatakan,


 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ الْتَمِسُوْهَافِي الْعَشْرِالْأَوَاخِرَمِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابْعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw bersabda: Carilah lailatul aqdar pada sepuh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tinggal sembilan, atau tinggal tujuh, atau tinggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, dan 25 Ramadhan). (HR Al-Bukhari)


Do’a Lailatul Qadar


اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنّي

Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku.


Do’a ini didarkan kepada hadits Nabi saw,


عن عا ءىشة قا لت قلت يارسول اللّه أرأيت إن علمت أيّ ليلة القد رماأقول فيها قال قولي اللّهمّا انّك عفوّكريمّ تحبّ العفو فاعف عنّي قال أبو عيسى هذاحديث حسن صحيح

Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra ia berkata: Saya bertanya: Wahai Rasulullah, Maukah engkau memberi tahu aku apa malam lailatul qadar itu dan apa yang harus aku baca pada malam itu? Rasulullah berkata: Ucapkanlah do’a, Allahuma Innaka ‘afuwwun kariim tubibbul-‘afwa fa’fu ‘anni, (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah, dan menyukai memberikan maaf, maafkanlah aku). Ia mengatakan ini adalah hadits hasan shahih (HR At-Turmudzi)


Hal inilah yang membuat Rasulullah saw sangat berwaspada pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Dengan harapan mendapatkan malam qadar yang ditempuh dengan cara beri’tikaf.


Bekasi, 23 April 2022

Monday, 18 April 2022

Ramadhan Bulan Taubat?

 

Masjid Al Muhajirin Bekasi

RRTVyes - Ramadhan adalah bulan yang dikenal bulan ampunan. Hadist - hadist Rasulullah yang menjelaskan tentang peluang ampunan Allah SWT kepada hamba-Nya sudah sangat jelas dan sering disampaikan di mimbar - mimbar dakwah. Sehingga begitu ruginya pada saat bulan Ramadhan tidak dimanfaatkan sebaik - baiknya untuk meraih Ampunan Allah dengan Bertaubat kepada Allah SWT.

Diantaranya, Sabda Rasulullah SAW, 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. [HR. Bukhari dan Muslim]


Hadist terkenal lainnya, 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari dan Muslim].


Hadist lain, Riwayat motivasi lain, 

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَقِىَ الْمِنْبَرَ فَلَمَّا رَقِىَ الدَّرَجَةَ الْأُولَى قَالَ آمِيْنَ ثُمَّ رَقِىَ الثَّانِيَةَ فَقَالَ آمِيْنَ ثُمَّ رَقِىَ الثَّالِثَةَ فَقَالَ آمِيْنَ فَقَالُوا يَا رَسُوْلَ اللهِ سَمِعْنَاكَ تَقُوْلُ آمِيْنَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَ لَمَّا رَقِيْتُ الدَّرَجَةَ الأُولَى جَاءَنِي جِبْرِيْلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَقُلْتُ آمِيْنَ ثُمَّ قَالَ شَقِيَ عَبْدٌ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ فَقُلْتُ آمِيْنَ ثُمَّ قَالَ شَقِيَ عَبْدٌ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ فَقُلْتُ آمِيْنَ.


Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam menaiki mimbar, ketika beliau menaiki tangga yang pertama beliau bersabda, “Aamiin.” Ketika menaiki tangga kedua beliau berucap, “Aamiin

Akupun mengucapkan Aamiin. Kemudian ia berkata, “Celaka hamba yang disebutkan namamu di sisinya tetapi ia tidak bershalawat untukmu. Akupun mengucapkan Aamiin.

[HR Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrad].


Hadist Ampunan Allah lainnya diantaranya,

Mengampuni hambanya yang bertaubat,

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

“Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” [HR. Muslim no. 233].

Semoga Allah SWT berikan kemudahan, untuk mendapatkan ampunan-Nya di bulan Ramadhan ini.


Bekasi, 18 April 2022.




Fr


Sunday, 17 April 2022

Begal Menurut Islam?

 

Rohmad Riyadi : ( Background Gambar Piqsels.com )

RRTVyes - Dalam Islam telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, bagaimana menyikapi atau  berhadapan dengan penjahat atau Begal. 


Hadits Pertama

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ مَالِى قَالَ « فَلاَ تُعْطِهِ مَالَكَ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِى قَالَ « قَاتِلْهُ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِى قَالَ « فَأَنْتَ شَهِيدٌ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ قَالَ « هُوَ فِى النَّارِ »


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?”

Beliau bersabda, “Jangan kau beri padanya.”

Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?”

Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.”

“Bagaimana jika ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya.

“Engkau dicatat syahid”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Bagaimana jika aku yang membunuhnya?”, ia bertanya kembali.

“Ia yang di neraka”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 140).


Hadits Kedua

عَنْ قَابُوسَ بْنِ مُخَارِقٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ وَسَمِعْتُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيَّ يُحَدِّثُ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ الرَّجُلُ يَأْتِينِي فَيُرِيدُ الِي قَالَ ذَكِّرْهُ بِاللَّهِ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَذَّكَّرْ قَالَ فَاسْتَعِنْ عَلَيْهِ مَنْ حَوْلَكَ مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَالَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ حَوْلِي أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ قَالَ فَاسْتَعِنْ عَلَيْهِ بِالسُّلْطَانِ قَالَ فَإِنْ نَأَى السُّلْطَانُ عَنِّي قَالَ قَاتِلْ دُونَ مَالِكَ حَتَّى تَكُونَ مِنْ شُهَدَاءِ الْآخِرَةِ أَوْ تَمْنَعَ مَالَكَ


Dari Qabus bin Mukhariq, dari bapaknya, dari ayahnya, ia berkata bahwa ia mendengar Sufyan Ats Tsauri mengatakan hadits berikut ini,


Ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Ada seseorang datang kepadaku dan ingin merampas hartaku.”


Beliau bersabda, “Nasehatilah dia supaya mengingat Allah.”


Orang itu berkata, “Bagaimana kalau ia tak ingat?”


Beliau bersabda, “Mintalah bantuan kepada orang-orang muslim di sekitarmu.”


Orang itu menjawab, “Bagaimana kalau tak ada orang muslim di sekitarku yang bisa menolong?”


Beliau bersabda, “Mintalah bantuan penguasa (aparat berwajib).”


Orang itu berkata, “Kalau aparat berwajib tersebut jauh dariku?”


Beliau bersabda, “Bertarunglah demi hartamu sampai kau tercatat syahid di akhirat atau berhasil mempertahankan hartamu.” (HR. An Nasa’i no. 4086 dan Ahmad 5: 294. Hadits ini shahih menurut Al Hafizh Abu Thohir)


Hadits Ketiga

عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ أَوْ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ »


Dari Sa’id bin Zaid, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela agamanya, ia syahid.” (HR. Abu Daud no. 4772 dan An Nasa’i no. 4099. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).


Maksud Syahid dan Macamnya

Di antara maksud syahid sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Ambari,


لِأَنَّ اللَّه تَعَالَى وَمَلَائِكَته عَلَيْهِمْ السَّلَام يَشْهَدُونَ لَهُ بِالْجَنَّةِ . فَمَعْنَى شَهِيد مَشْهُود لَهُ


“Karena Allah Ta’ala dan malaikatnya ‘alaihimus salam menyaksikan orang tersebut dengan surga. Makna syahid di sini adalah disaksikan untuknya.” (Syarh Shahih Muslim, 2: 142).


Fr

.

Thursday, 14 April 2022

Seputar Zakat fitrah

 

Pixabay.com

RRTVyes - Pengertian Zakat Fitri

Pengertian Zakat

Zakatul fitri atau shadaqatul fitri, disebut zakat fitri karena merupakan zakat yang wajib dibayarkan karena berbuka (al-fithr) untuk mengakhiri puasa Ramadhan, sebagaimana hari raya yang menandai berakhirnya puasa Ramadhan disebut Idul Fitri. Disebut juga shadaqatul-fithri, karena perkataan shadaqah dalam terminologi syariah selalu dipakai dalam pengertian zakat.


Dalil Wajibnya Membayar Zakat Fitri


Zakat fitri adalah wajib dilaksanakan berdasarkan dalil-dalil berikut.


1 Hadits Ibnu Umar ra


عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَاْلأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ [رواه البخاري]

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata: Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas budak, orang merdeka, laki-laki, wanita, baik kecil maupun besar, dari golongan Islam dan beliau menyuruh membagikannya sebelum orang pergi shalat Id. (HR al Bukhari)


Hadits dengan tegas menyatakan bahwa zakat fitri adalah wajib atas setiap orang Muslim besar atau kecil, laki-laki maupun wanita.


2 Hadits Abdullah ibn Umar ra


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى كُلِّ نَفْسٍمِنَ الْمُسْلِمِينَ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ أَوْ رَجُلٍ أَوِ امْرَأَةٍ صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ

Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitri pada bulan Ramadhan atas setiap jiwa orang Muslim, baik merdeka ataupun budak, laki-laki ataupun wanita, kecil ataupun besar, sebanyak satu sha’ kurma atau gandum (HR Muslim)


Hadits ini menyatakan bahwa zakat fitri diwajibkan atas setiap orang Muslim.


3 Hadits Abu Sa’id al-Khudri ra


عَنْ أَبِيْ خُدْرِي يَقُوْلُ كُنَّانُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِصَاعًامِنْ َطعَامٍ أَوْ صَاعًامِنْ تَمْرٍأَوْ  صَاعًامِنْ أَقْطٍ أَوْ صَاعًامِنْ زَبَيْبٍ

Diriwyatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra ia berkata: Adalah kami mengeluarkan zakat fitri satu sha’ dari makanan pokok atau satu sha’ dari gandum atau satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari keu atau satu sha’ dari kismis (HR Bukhar dan Muslim)


4 Hadits Ibnu ‘Abbas


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُوْلُ للهِ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلْصَائِمِ مِنَ لَّلغْوِ وَالرَّفَثِ وَ طُعْمَةً لِلْمِسْكِيْنِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ مَنْ أَدَّاهَا بَعْدَالصَّلَاةِ فَهِيَ الصَّدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia berkata: Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-saia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat Is, maka ia adalah zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya sesudah shalat Id, maka itu hanyalah sekedar sedekah (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim, dengan menyatakan: Hadits ini shahih menurut kriteria al-Bukhari, dan ad-Daruqutni mengatakan: Tidak terdapat seorangpun di antara perawi-perawi hadits ini orang yang cacat riwayat).

Hadits ini menegaskan bahwa tujuan diwajibkannya membayar zakat fitri, yaitu pada tingkatan perorangan sebagai upaya peningkatan kualitas spiritual melalui pembersihan diri dan pada tingkatan sosial sebagai ungkapan solidaritas melalui pemberian santunan terhadap orang miskin.


Kadar Zakat Fitri yang Dibayarkan

Dalam hadits sebelumnya disebutkan bahwa zakat fitrah yang harus dikeluarkan untuk tiap-tiap kepala adalah minimal satu sha’ (2,5 kg) dari bahan makanan pokok atau uang seharga makanan tersebut.



Orang yang Berhak Menerima Zakat Fitri


Bebeda dengan zakat harta, zakat fitri hanya disalurkan kepada fakir dan miskin dan tidak disalurkan kepada asnaf lainnya dari delapan asnaf zakat yang ada. Penyaluran zakat ke asnaf delapan beralaku untuk zakat harta. Dasar penetapan bahwa zakat fitri hanya disalurkan kepada fakir miskin saja adalah hadits Ibnu ‘Abbas yang intinya menyatakan bahwa zakat fitri itu diwajibkan selain sebagai pensucian terhadap orang yang berpuasa juga sebagai santunan terhadap orang miskin. Hadits dimaksud adalah,


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُوْلُ للهِ زَكَاةَ الْفِطْرِطُهْرَةً لِلْصَائِمِ مِنَ لَّلغْوِ وَالرَّفَثِ وَ طُعْمَةً لِلْمِسْكِيْنِ …….  

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ras ia berkata: Rasulullah saw telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan diri orang yang berpusasa dari perkataan yang sia-sia dan kotor serta untuk memberi makan kepada orang-orang miskin… (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah dan al-Hakim, dengan menyatakan: Hadits ini sahih menurut kriteria al-Bukhari, dan ad-Daruqutni mengatakan: Tidak terdapat seorangpun di antara perawi-perawi hadits ini orang yang cacat riwayat).


Bekasi, 14 April 2022


Fr


Sihir, Dukun, Santet Menurut Islam?

 

Gambar: Piqsels.com

RRTVyes - Al Qur'an adalah  Hudan Linnaas ( Petunjuk Bagi Manusia ), yang menjelaskan seluruh ciptaan Allah SWT, baik yang Nyata terlihat maupun yang ghoib. Perihal yang tidak tampak atau ghoib, salah satunya yang  berkaitan dengan sihir, Firman Allah dalam Al Qur'an,  Al Baqarah : 102, 


وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (البقرة: 102)


Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui” (QS. al-Baqarah: 102).


Maksud dari ayat di atas, bahwa kedua malaikat (Harut dan Marut) itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir dan cara melawan ilmu sihir syaitan bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al–Jami’ li Ahkamil–Qur’an, Juz II, hal. 472). Metode inilah yang dipakai kedua Malaikat tersebut dalam mengajarkan sihir.

Hukum mempelajari sihir, mayoritas ulama berpendapat bahwa belajar atau mengajarkan sihir hukumnya haram. Alasannya karena al-Quran telah mengecamnya dan menjelaskan bahwa sihir adalah kafir.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah bersabda bahwa sihir termasuk dalam kelompok dosa besar yang keji:


اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِىْ حَرَّمَ اللهُ اِلاَّ بِالْحَقِّ وَاٰكِلُ الرِّبَا وَاٰكِلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ الْمُؤْمِنَاتِ (رواه البخارى ومسلم)


Artinya: “Jauhilah tujuh perkara yang merusak (dosa besar). Para shahabat bertanya, “Apa saja ketujuh perkara itu wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Syirik kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sihir, membunuh seseorang yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kecuali dengan jalan yang benar, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang dan menuduh zina terhadap perempuan-perempuan mukmin” (HR. al-Bukhari dan Muslim).


Kemudian Allah memperingatkan dengan keras tentang dosa syirik sebagai dosa yang tidak terampuni. Allah berfirman,


 “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni (dosa) lainya bagi siapa saja yang Ia kehendaki, barang siapa berbuat syirik maka ia telah berbuat dosa besar” (QS an-Nisa’:48).


Wallahu a’lam bisshawab.

Bekasi, 14 April 2022.

Rohmad Riyadi

Fr.

Tuesday, 12 April 2022

Larangan Mengungkit - ungkit Pemberian


 RRTVyes - Berbagi Rizki kepada sesama merupakan hal yang sangat diajarkan dalam Islam, bahkan semisal berbagi dalam bentuk akad Zakat fitrah merupakan hal yang diperintahkan atau diwajibkan. 

Walaupun berbagi merupakan kebaikan,  namun Islam masih memberikan aturan serta rambu - rambu agar dalam berbagi kepada sesama diterima oleh Allah. Hal ini jika kita perhatikan dalam kehidupan masyarakat, banyak latar belakang seseorang memberikan atau berbagi kepada sesama. Ada yang yang benar - benar Ikhlas karena Allah dalam rangka menjalankan perintahnya, ada pula yang berbagi bukan karena Allah, sehingga bisa jadi pemberian atau berbagi semacam ini memberi tapi bisa menyakiti. 

Hal yang bisa terjadi si pemberi memberikan dengan kata - kata kasar atau setelahnya mengungkit - ungkit apa yang sudah diberikan kepada penerima.


Hal ini dalam Al Qur'an tegaskan dalam firman-Nya, 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى


“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (QS. Al-Baqarah [2]: 264)

Allah SWT juga tegaskan Pahala bagi yang memberikan  atau menafkahkan dengan kaidah ketentuan Allah'. 

Dalam firman-Nya, 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنّاً وَلا أَذىً لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ


“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 262

Nah dari dasar ayat di atas cukup bagi kita sebagai pegangan agar saat memberi, menafkahkan harta atau berbagi tanpa menyakiti si penerima.

Bekasi, 12 April 2022

Monday, 11 April 2022

Shalat Amal Yang Pertama Dihisab

 

Sumber Gambar Pixabay

RRTVyes -  Islam adalah agama Samawi, memiliki Nabi dan Rasul Panutan serta memiliki Kitab suci. Al Qur'an sebagai Kitab ummat Islam sebagai dasar setiap peribadahan kepada Tuhan Allah SWT atau Sang Khaliq.


Salah satu Ibadah yang diperintahkan bagi ummat Islam adalah mengerjakan Shalat Fardhu. Sedangkan posisi Shalat Fardhu sendiri merupakan Amal Ibadah yang pertama kali akan dihisab atau dihitung untuk untuk selanjutnya akan diadili. 


Dalam melaksanakan Ibadah Shalat ini Rasulullah telah mengetahui akan kemampuan Ummatnya, kwalitas Shalatnya yang memiliki potensi tidak sempurna. Sehingga Rasulullah memberikan solusi cara agar nilai kwalitas Shalatnya saat dihisab memiliki timbangan yang berat. Solusi dari Rasulullah ini adalah Ibadah Shalat Sunnah. 

Sebagaimana Sabda Rasulullah, 

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]


Semoga Allah SWT memberikan petunjuk jalan yang lurus, sehingga kwalitas Shalat kita berbobot dihadapan Allah SWT. Aamiin.

Wednesday, 6 April 2022

Amalan Sunnah Saat Berbuka Puasa

 

Gambar Kurma ( pxhere.com )

RRTVnews - Selain sahur, amalan Sunnah saat puasa juga ada saat berbuka. Ketika umat Islam berbuka puasa, di dalamnya ada berbagai amalan sunnah yang membawa kebaikan dan keberkahan. Berikut adalah beberapa amalan Sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa Amalan Sunnah saat berbuka  diantaranya, 

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Rasulullah Saw bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no 1957 – Muslim no.1098).


2. Berbuka Puasa dengan Kurma

Rasulullah SAW berpesan: ”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.’ (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)


3. Berdoa Sebelum Berbuka Puasa

Ketika berbuka puasa, Rasulullah SAW berdoa: "Dhahaba azh-zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah),” (HR. Abu Daud No. 2357, Hasan).


4. Berdoa Umum Tatkala Berbuka Puasa

Ketika berbuka adalah salah satu dari sekian banyak waktu mustajab atau terkabulnya do’a. Umat muslim agar tidak melewatkannya saat berdoa. Tentunya akan lebih baik lagi bila berdoa dengan doa-doa sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis dijelaskan: "Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW: “Ada tiga orang yang tidak akan tertolak doanya, yaitu: seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan do’a seorang yang terzholimi.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

Baca Juga..

Keutamaan Sahur

Keutamaan Sahur

 

Sahur

Beberapa Keutamaan Sahur


1. Memenuhi perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana diperintahkan dalam hadits. Keutamaan mentaati beliau disebutkan dalam ayat,

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ


“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An Nisaa’: 80).

Allah Ta’ala juga berfirman,


وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71).


2. Makan sahur merupakan syi’ar Islam yang membedakan dengana ajaran Ahli Kitab . Dari ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ


“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim no. 1096). Ini berarti Islam mengajarkan baro’ dari orang kafir, artinya tidak loyal pada mereka. Karena puasa kita saja dibedakan dengan orang kafir.


3. Dengan makan sahur, keadaan fisik lebih kuat dalam menjalani puasa. Beda halnya dengan orang yang tidak makan sahur. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Barokah makan sahur amat jelas yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 206).

4. Orang yang makan sahur mendapatkan shalawat dari Allah dan do’a dari para malaikat-Nya. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ


“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad 3: 44. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi).


5. Waktu makan sahur adalah waktu yang diberkahi. Karena ketika itu, Allah turun ke langit dunia. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ


“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145  dan Muslim no. 758).


6. Waktu sahur adalah waktu utama untuk beristighfar. Sebagaimana orang yang beristighfar saat itu dipuji oleh Allah dalam beberapa ayat,

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ


“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.”  (QS. Ali Imran: 17).


وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ


“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. ” (QS. Adz Dzariyat: 18).



7. Orang yang makan sahur dijamin bisa menjawab adzan shalat Shubuh dan juga bisa mendapati shalat Shubuh di waktunya secara berjama’ah. Tentu ini adalah suatu kebaikan.

8. Makan sahur sendiri bernilai ibadah jika diniatkan untuk semakin kuat dalam melakukan ketaatan pada Allah.


Referensi Utama:


Romadhon Durusun wa ‘Ibarun – Tarbiyatun wa Asrorun, Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, terbitan Dar Ibnu Khuzaimah, cetakan kedua, tahun 1424 H.



Shubuh hari, 1 Ramadhan 1434 H @ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, D. I. Yogyakarta

#rohmad Riyadi, #rrtvnews, #pegiat media




Wednesday, 30 March 2022

Inspirasi Visi Daarul Qur'an

 

Bersama Ust. Yusuf Mansur

RRTVyes - Memiliki sebuah target atau Visi akan mempengaruhi sebuah proses, semakin besar target yang akan dicapai tentu semakin besar juga semangat serta upaya agar target atau tujuan dapat tercapai.


Saya sedikit mengenang sebuah acara yang digelar oleh PPPA Daarul Qur'an yang memiliki tema It's All About A Hundred, sebuah program yang dicanangkan pada saat itu saya turut hadir di Hotel Mandarin kawasan bundaran Hotel Indonesia ( 11 Desember 2014 ) yang pada saat itu saya mewakili Jama'ah Masjid PT YKK. It's All About A Hundred adalah program  secara mudah dipahami membuat program serba 100, yah 100 apa saja, 100 pesantren, 100 klinik, dan lain - lain.

Pelajaran yang dapat diambil dari acara ini tentu adalah bagaimana sebuah Visi target akan sangat mempengaruhi sebuah proses. Dan keberhasilan atau kesuksesan dari sebuah target berjamaah adalah Trust serta metode sebuah proses.

Redaksi (RRTVNEWS).

Perintah Berpauasa Ramadhan

 

Rohmad Riyadi

RRTVyes - Perintah Allah SWT bagi orang yang beriman adalah salah satunya melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan. 

Dan tentu masih ada yang bertanya, baik memang karena masih dan baru belajar maupun karena lupa.

Perintah Berpuasa Ramadhan , 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ [ابلقرة(٢):١٨٣]

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, di-wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di-wajibkan atas orang-orang sebelum kamu agarkamu bertakwa.” [QS. al-Baqarah (2): 183].

Puasa yang dilaksanakan pada saat bulan Ramadhan, menjadi salah satu dari rukun Islam yang ke lima seperti ditegaskan dalam hadits Nabi saw sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ.[رواه ابلخاري ومسلم واللفظ له,والنسايئ وأمحد]

Artinya: “Dari ‘Abdullah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Islam dibangun di atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat; mengerjakan haji; dan berpuasa pada bulan Ramadhan.” [HR al-Bukhari, Muslim, at-Turmudzi, an-Nasa’i, dan Ahmad, dan lafal ini adalah lafal Muslim].

Sunday, 20 March 2022

Retorika Da'wah

 

Rohmad Riyadi

RRTVnews - Da'wah menjadi salah satu hal yang wajib bagi semua Muslim. Menyampaikan kebenaran dan menyampaikan hal - hal yang Munkar untuk dihindari atau dijauhi tentu sudah menjadi pasangan dalam materi Da'wah.

Begitu banyak metode Da'wah agar bisa sampai kepada ummat atau sasaran Da'wah. Sehingga dalam menyampaikan sebuah kebaikan atau kebenaran ayat - ayat Allah bisa dengan hati dapat diterima oleh ummat. Hal ini tentu harus pandai - pandai dalam mengambil trik atau metode yang seperti apa yang harus diterapkan, menyampaikan Da'wah untuk anak - anak tentu beda dengan ketika sasaran Da'wahnya para orang tua, sesepuh, pejabat, narapidana dan lain - lain.


Hal - hal yang perlu diperhatikan adalah ketepatan kata, penampilan atau publik speaking yang baik, tentu ini akan sangat mempengaruhi hasil dalam menyampaikan Da'wah.


Sering terjadi ummat atau sasaran Da'wah justru  gemes, sebel atau bahkan kasihan dan lain - lain, ketika salah dalam beretorika Da'wah. Bukan ilmu kebaikan serta kebenaran yang didapat ummat tapi malah bisa jadi sebel, marah, gemes dan lainnya. Padahal niat sipendakwah baik. Namun karena kurang pasnya beretorika menggunakan ilmu publik speaking yang baik, misalnya dihadapan jama'ah publik banyak cengengesan, tertawa, sehingga bisa menghasilkan angggapan sombong, takabur dan lain - lain. Sebagai contoh bisa dilihat pada saat dua orang berdebat atau diskusi, hanya karena ilmu retorika yang berbeda kesan yang didapat dari publik sudah bisa dirasakan. 


Selamat Beretorika Da'wah yang baik.


Bekasi, 20 Maret 2022

Rohmad Riyadi,

Pegiat Da'wah Media.


Sunday, 6 March 2022

Peletakan Batu Pertama Gedung Tahfidz Muhammadiyah Wanajaya Cibitung

 

Peletakan Batu Pertama Gedung Tahfidz 

RRTVyes - Bersama - sama ketua PDM Kabupaten Bekasi, Kepala Desa Wanajaya Cibitung, Bimaspol, Babinsa serta warga Masyarakat melaksanakan ceremonial peletakan batu pertama Gedung Tahfidz Muhammadiyah Wanajaya Cibitung. ( 3/3/2022 ).


Membersamai Jama'ah Jum'at Masjid Darussalam Tambun

Masjid Darussalam Tambun

 RRTVyes - Menyampaikan khutbah dengan materi " Posisi orang beriman dan orang kafir di mata Allah SWT "(25/2/2022).

Tuesday, 15 February 2022

Alhamdulillah Tafsir Al Quran Ada di Blog Kami

 

Rohmad Riyadi, S.Kom

RRTVyes - Alhamdulillah salah satu wujud ikhtiar saya untuk terus mempermudah dalam mencari referensi Ilmu keIslaman khususnya Al Quran, berharap dapat bermanfaat bagi keluarga dan ummat Islam pada umumnya, setelah menyampaikan dan mengirim permintaan ijin kepada admin pemilik website tafsirweb, Alhamdulillah respon dan jawaban dari admin tafsirweb mengijinkan link tafsirweb diletakkan di blog RRTVyes.

Ini saya anggap sebagai sebuah hadiah yang diberikan kepada saya untuk sinergi dengan tafsirweb. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya atas ijin yang diberikan oleh admin tafsirweb, semoga menjadi nilai ibadah dan amal jariyah, kebaikan jariyah, pahala Jariyah. Aamiin.

Adapun sahabat yang barangkali penasaran letak menu link tafsir Al Quran, sementara kami letakkan di bagian menu tampilan. Perlu saya sampaikan juga untuk melihat tafsir ayat Al Quran adalah dengan cara mengklik nomor ayat atau angka pada ayat setelah masuk di tafsirweb.com.

Sedangkan kitab - kitab Tafsir yang ada di dalam link ini diantaranya sebagai berikut,


1. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


2. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)


3. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah


4. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah


5.Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah


6. Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


7. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi


8. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I


9. Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Jumu’ah Ayat 1


Sekali lagi semoga Ihtiar ini menjadi nilai amal Salih yang menjadi jalan menuju Syurga-Nya Allah SWT. Aamiin.